Postingan

Coretan 27 Oktober 2016

Setelah sekian lama aku baru menyadari bahwa aku benar-benar konyol. Untuk kesekian kalinya aku kelupaan membawa pulang   charger handphone -ku dan setelah teleponmu yang terakhir, akhirnya   handphone -ku mematikan dirinya sendiri. Padahal aku sudah bilang ingin ngobrol sejenak melalui   video call   denganmu sebelum tidur, tapi apalah daya. Mau pinjam ke tetangga kost, bikin malu, karena kejadian   charger   ketinggalan memang bukan pertama kali. Sial sekali… Ah untungnya aku punya kabel data. Aku   charge   saja   handphone -ku ke laptop. Tapi jika di- charge   di laptop resikonya adalah laptop itu harus digunakan agar layarnya tidak mati sendiri ( sleep mode ).  Jika laptopnya   sleep mode   maka otomatis aliran listrik yang dialirkan oleh laptop akan terputus dan tentu saja   handphone -ku akan tetap mati.   That’s not good at all … Jadi aku memutuskan untuk membunuh waktu dengan membuat tulisan ini. Aku bukannya tidak punya tulisan yang lebih indah untuk diposting, tetap

Di Persimpangan

Sebelum kita memulai perjalanan, Kita adalah kawan Berlari bersama mengejar angan Bersama dan beriringan... Aku dulu mempercayaimu sebagai kawan Hingga terjadi serangkaian kejadian Perkataan dan perlakuan menyerang bergantian Menembus tembok ketegaran... Aku tidak berusaha menyalahkan, Entah itu pengaruh lingkungan Ataupun terdesak keadaaan Aku tersadarkan... Kita dihadapkan pada persimpangan Dimana ada garis perbedaan Dimana kita berpijak merupakan pilihan Entah itu menjadi kawan atau lawan Aku memutuskan terus berjalan Walaupun harus kesepian... --------------------------------------------------------------------- ( Work Place, 24 A g ustus 2016 )

SELAMAT ULANG TAHUN SAHABAT

S atu hari yang indah di bulan juni E uforia Ramadhan dibalut keceriaan L embut merasuki sanubari terbias kehangatan A ku berhenti pada titik dimana aku merasa diberkahi M emiliki Gemini unik yang menerimaku apa adanya A da kalanya manusia merasa rapuh T etapi sahabat selalu menguatkan U jian hidup memberi kita jarak L ambat laun ruang membentang diantara kita A ku dan kau disibukkan berbagai rutinitas N iat kita bertemu diselingi usaha dan doa G amang, ada kerinduan yang tak terkira T akdir membuat kita terpisah secara fisik A ku dan kau hidup mandiri demi meraih mimpi H ati kita tetaplah satu, saling terpaut & berpagut... U ntaian kata ini sepenuhnya untukmu, sahabat... N un jauh disana, tengah bertransformasi menjadi wanita dewasa S elamat bertambah usia ke 25 A ku hanya dapat mendoakan agar engkau H idup dengan penuh cinta,kebahagiaan, dan kebaikan A ral melintang dapat membuatmu lebih tegar dan kuat B erkah dan karunia-Nya semoga selalu mengalir dalam n

Batas!

Ada batas Antara ibu dan ayah Yang saling membelah Kerekatan menjadi celah Dan membuatnya terpisah Ada batas Antara keniscayaan dan pilihan Antara keinginan dan keraguan Antara keberanian dan ketakutan Antara kewarasan dan kegilaan Ada batas Dimana sisi dirimu membebaskanku Dan sisi lain mengekangku Dimana sisi dirimu menerbangkanku Dan sisi lain menenggelamkanku Ada batas Aku dan kamu mulai terbentur Saling merindu menanti dilebur Entah di penghujung uzur Berdetak mengikuti alur Ada batas Kamu aku satu semakin jelas Asa, rasa dan nafas saling berbalas Dan mendobrak batas! ----------------------------------------------------- Untuk kamu, yang mau mendobrak batas, Aku bersamamu...

Paksa Saja...

Sekuat tenaga, Paksa saja... Katamu ini soal rasa, Tapi aku merasa terpaksa. Katamu ini soal cinta, Tapi aku merasa menderita. Katamu ini soal bahagia, Tapi aku malah merasa terhina.                       Selagi bisa, Paksa saja... Dan lihatlah hasilnya. Smakin kamu memaksa, Smakin aku mati rasa. Aku juga memiliki asa, Dan slama itu aku akan terus berusaha, Sekuat tenaga...  (Ponorogo, 16:33 WIB/ 08 Oktober 2014)